Jumat, 17 Juni 2011

Ikan Mas Koki Mutiara

Ikan koki mutiara merupakan jenis ikan mas yang mempunyai tubuh bulat
dengan kepala kecil dan ekor lebar. Ikan ini berasal dari daratan cina, namun di
Indonesia sudah lama dapat dibudidayakan.
Pemasaran ikan ini selain di dalam negeri juga merupakan jenis ikan yang di
eksport dan harganyapun cukup tinggi.

Cara Merawat Ikan Koki Mutiara

  1. Ikan koki harus membutuhkan gelembung udara maka akuarium harus tersedia air pump (penghasil gelembung udara akuarium).
  2. Jika menggunakan berbagai hiasan akuarium atau alas (pasir atau batu-batuan) cucilah terlebih dahulu sampai benar-benar bersih dan air tidak keruh.
  3. Beri makan cukup 2x sehari dan jangan terlalu banyak (tergantung jumlah ikan yang dimiliki).
  4. Kuras air akuarium sekitar dua minggu sekali (tergantung berapa lama air cepat kotor) ini untuk yang tidak memakai saringan pembuangan akuarium. Jika ada budget lebih bisa menggunakan filter lebih baik.
  5. Pada saat menguras akuarium sebelum dibuang ambil dahulu sekitar satu ciduk (gayung) air yang ada di akuarium. Lalu ambil ikan koki menggunakan jaring atau jala (jangan pakai tangan).
  6. Letakkan ikan di air akuarium yang sudah diambil dalam gayung. Kemudian bersihkan akuarium bisa dengan sikat atau spon pembersih.
  7. Jika sudah, isi kembali akuarium dengan air baru, kemudian masukkan ikan koki bersama dengan air yang masih ada di gayung tersebut. Hal ini untuk mencegah ikan koki stress dan biar bisa cepat adaptasi lagi.
  8. Ulangi langkah-langkah diatas secara berkala dan rutin.


PEMIJAHAN
  • Pemilihan induk 
  1. Induk yang baik untuk dipijahkan sudah berumur + 8 bulan, dengan ukuran minimum sebesar telur itik.
  2. Pilih induk yang berkepala kecil dengan tubuh bulat, sisik utuh dan tersusun rapih. Jika ikan sedang bergerak, ekor dan sirip akan kelihatan tegak.
  3. Untuk mendapatkan keturunan yang berwarna, maka calon induk yang akan dipijahkan berwarna polos. Gunakan induk jantan berwarna putih dan betina berwarna hitam atau hijau lumut atau sebaliknya. 

  • Perbedaan jantan dan betina 
  1. Induk Jantan
  • Pada sirip dada terdapat bintik-bintik
    bulat menonjol dan jika diraba
    terasa kasar.
  • Induk yang telah matang jika diurut
    pelan kerarah lubang genital akan
    keluar cairan berwarna putih

  1. Induk Betina 
  • Pada sirip dada terdapat bintik-bintik
    dan terasa halus jika diraba.
  • Jika diurut, keluar cairan kuning
    bening. Pada induk yang telah
    matang, perut terasa lembek dan
    lubang genital kemerah-merahan.


  • Cara pemijahan
  1. Bak/aquarium yang telah bersih diisi dengan air yang telah diendapkan +24 jam, kemudian letakkan eceng gondok untuk melekatkan telurnya.
  2. Pilihlah induk yang telah matang telur, masukkan kedalam bak pada sore hari. Bila pemilihan induk dilakukan dengan cermat, biasanya keesokan harinya telur sudah menempel pada akar eceng gondok.
  3. Karena telur tidak perlu dierami, induk dapat segera dipindahkan ke kolam penampungan induk, untuk menunggu sampai saat pemijahan berikutnya. Jika perawatannya baik, maka 3 - 4 minggu kemudian induk sudah dapat dipijahkan kembali.

PEMELIHARAAN BENIH 
  1. Setelah 2 ~ 3 hari telur akan menetas, sampai berumur 2 ~ 3 hari benih belum diberi makan, karena masih mempunyai persediaan makanan pada yolk sac-nya (kuning telur).
  2. Pada hari ke 3 ~ 4 benih sudah dapat diberi makanan kutu air yang telah disaring.
  3. Setelah berumur + 15 hari benih mulai dicoba diberi cacing rambut disamping masih diberi kutu air, sampai benih keseluruhannya mampu memakan cacing rambut baru pemberian kutu air dihentikan.
  4. Untuk telur yang ditetaskan di aquarium maka sebainya setelah benih berumur + 1 minggu dipindahkan ke bak/kolam yang lebih luas.
  5. Ketinggian air dalam bak 10 ~ 15 cm dengan pergantian air 5 ~ 7 hari sekali. Setiap pergantian air gunakan air yang telah diendapkan lebih dahulu.
  6. Untuk menghindari sinar matahari yang terlalu terik diperlukan beberapa tanaman pelindung berupa eceng gondok.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar