Jumat, 17 Juni 2011

Ikan Sumatera

Ikan sumatra (Puntius tetrazona) adalah sejenis ikan kecil anggota suku Cyprinidae anak-suku Cyprininae. Nama tersebut adalah nama perdagangannya sebagai ikan hias. Dalam bahasa Inggris, ikan ini dikenal sebagai sumatra barb atau tiger barb.

Perawatan :

Ikan sumatra senang berenang bergerombol. Bila dipelihara dalam jumlah kecil, kurang dari 5 ekor, ikan ini dapat menjadi agresif dan mengganggu ikan-ikan yang lain. Ikan-ikan yang lemah dan kurang gesit dapat menjadi sangat menderita akibat gigitan ikan sumatra yang dominan, yang terutama akan menyerang sirip-siripnya. Dalam kelompok yang besar, agresivitas ikan ini dapat terkendalikanTangkas dan berenang cepat, ikan sumatra dapat dipelihara bercampur dengan ikan-ikan yang sama gesitnya seperti ikan-ikan platis, kerabat lele, atau kerabat ikan macan (Chromobotia macracanthus). Sebaiknya akuarium diisi pula dengan tumbuh-tumbuhan air sebagai tempatnya bermain-main. Ikan sumatra bersifat omnivora, dapat diberi makanan kering (buatan) atau mangsa hidup seperti cacing, kutu air atau jentik-jentik nyamuk.
Ikan ini dapat dibiakkan di dalam akuarium. Ikan sumatra betina mengeluarkan antara 150–200 butir sekali bertelur, yang disebarkan di antara tumbuh-tumbuhan air. Telur akan menetas setelah 24 jam, dan anak-anak ikan mulai terlihat aktif setelah 3 hari. Sebagai pakan anak ikan pada minggu-minggu pertama dapat digunakan udang renik.


Pemijahan :
  • Pemilihan induk
Umur calon induk sebaiknya tidak kurang dari 6 bulan, panjang badan minimal 6   cm. Induk betina bila telah matang kelamin perutnya membulat serta empuk jika diraba, warna tubuhnya biasa saja. Sebaliknya, ikan jantan lebih ramping dan warna tubuhnya agak tua mencolok. Ikan jantan yang telah matang kelamin sering berubah warna, hidungnya menjadi merah.

  • Pemijahan induk
Tanaman air hydrilla yang telah dicuci bersih dimasukan hingga memenuhi seperempat sampai setengah bagian luar bak pemijahan. Induk hasil seleksi dilepaskan pagi hari dengan perbandingan jantan dan betina 1 : 1. Kapasitas bak pemijahan ukuran 2 – 4 m2 adalah 35 – 70 pasang atau 70 – 140 ekor yang terdiri dari 50 % jantan dan 50 % betina.
Pemijahan mulai terjadi sore atau malam hari. Tanaman air sebagai tempat menempel telur harus dikontrol untuk mengetahui ikan sudah bertelur atau belum. Tindakan tersebut sangat penting karena telur sangat kecil dan berwarna bening sehingga sepintas tidak kelihatan. Apabila yakin ikan sudah memijah dan telurnya ada, induk segera ditangkap dan dipindahkan ke tempat pemeliharaan semula, sedangkan telur yang menempel pada tanaman air tetap dibiarkan pada bak pemijahan sampai menetas. Telur akan menetas dalam waktu 2 hari. Paling lambat 3 hari kemudian benih sudah harus ditangkap untuk dipelihara pada bak pendederan. Jika tetap dibiarkan di situ, diperlukan suplai pakan ke dalamnya.

  • Pemeliharaan larva
Telur yang berhasil menetas menjadi larva ukurannya sangat kecil bahkan lebih kecil dari sebatang jarum pentul. Oleh sebab itu, pemanenan benih mesti dilaksanakan secara ekstra hati-hati. Gunakan serok yang halus dan larva yang tertangkap ditampung dulu dalam baskom plastik. Pada saat larva ditebarkan, dalam bak pendederan harus telah tersedia pakan yang cocok sesuai ukuran dan kondisi larva. Jika pakan tidak disiapkan maka kebutuhan pakan harus disuplai dari luar bak dan air yang digunakan harus diendapkan dahulu selama 24 jam.
Pada minggu pertama, larva diberi infusoria karena masih lemah, belum aktif, dan alat pencernaannya belum terbentuk sempurna. Memasuki minggu ke tiga, benih sudah lebih kuat serta aktif maka pakan sudah dapat diganti dengan pakan kesukaannya. Pakan tambahan berupa tepung pelet halus atau cacing sutera diberikan sampai akhir pemeliharaan selama sebulan atau sebulan setengah.

Ikan Mas Koki Mutiara

Ikan koki mutiara merupakan jenis ikan mas yang mempunyai tubuh bulat
dengan kepala kecil dan ekor lebar. Ikan ini berasal dari daratan cina, namun di
Indonesia sudah lama dapat dibudidayakan.
Pemasaran ikan ini selain di dalam negeri juga merupakan jenis ikan yang di
eksport dan harganyapun cukup tinggi.

Cara Merawat Ikan Koki Mutiara

  1. Ikan koki harus membutuhkan gelembung udara maka akuarium harus tersedia air pump (penghasil gelembung udara akuarium).
  2. Jika menggunakan berbagai hiasan akuarium atau alas (pasir atau batu-batuan) cucilah terlebih dahulu sampai benar-benar bersih dan air tidak keruh.
  3. Beri makan cukup 2x sehari dan jangan terlalu banyak (tergantung jumlah ikan yang dimiliki).
  4. Kuras air akuarium sekitar dua minggu sekali (tergantung berapa lama air cepat kotor) ini untuk yang tidak memakai saringan pembuangan akuarium. Jika ada budget lebih bisa menggunakan filter lebih baik.
  5. Pada saat menguras akuarium sebelum dibuang ambil dahulu sekitar satu ciduk (gayung) air yang ada di akuarium. Lalu ambil ikan koki menggunakan jaring atau jala (jangan pakai tangan).
  6. Letakkan ikan di air akuarium yang sudah diambil dalam gayung. Kemudian bersihkan akuarium bisa dengan sikat atau spon pembersih.
  7. Jika sudah, isi kembali akuarium dengan air baru, kemudian masukkan ikan koki bersama dengan air yang masih ada di gayung tersebut. Hal ini untuk mencegah ikan koki stress dan biar bisa cepat adaptasi lagi.
  8. Ulangi langkah-langkah diatas secara berkala dan rutin.


PEMIJAHAN
  • Pemilihan induk 
  1. Induk yang baik untuk dipijahkan sudah berumur + 8 bulan, dengan ukuran minimum sebesar telur itik.
  2. Pilih induk yang berkepala kecil dengan tubuh bulat, sisik utuh dan tersusun rapih. Jika ikan sedang bergerak, ekor dan sirip akan kelihatan tegak.
  3. Untuk mendapatkan keturunan yang berwarna, maka calon induk yang akan dipijahkan berwarna polos. Gunakan induk jantan berwarna putih dan betina berwarna hitam atau hijau lumut atau sebaliknya. 

  • Perbedaan jantan dan betina 
  1. Induk Jantan
  • Pada sirip dada terdapat bintik-bintik
    bulat menonjol dan jika diraba
    terasa kasar.
  • Induk yang telah matang jika diurut
    pelan kerarah lubang genital akan
    keluar cairan berwarna putih

  1. Induk Betina 
  • Pada sirip dada terdapat bintik-bintik
    dan terasa halus jika diraba.
  • Jika diurut, keluar cairan kuning
    bening. Pada induk yang telah
    matang, perut terasa lembek dan
    lubang genital kemerah-merahan.


  • Cara pemijahan
  1. Bak/aquarium yang telah bersih diisi dengan air yang telah diendapkan +24 jam, kemudian letakkan eceng gondok untuk melekatkan telurnya.
  2. Pilihlah induk yang telah matang telur, masukkan kedalam bak pada sore hari. Bila pemilihan induk dilakukan dengan cermat, biasanya keesokan harinya telur sudah menempel pada akar eceng gondok.
  3. Karena telur tidak perlu dierami, induk dapat segera dipindahkan ke kolam penampungan induk, untuk menunggu sampai saat pemijahan berikutnya. Jika perawatannya baik, maka 3 - 4 minggu kemudian induk sudah dapat dipijahkan kembali.

PEMELIHARAAN BENIH 
  1. Setelah 2 ~ 3 hari telur akan menetas, sampai berumur 2 ~ 3 hari benih belum diberi makan, karena masih mempunyai persediaan makanan pada yolk sac-nya (kuning telur).
  2. Pada hari ke 3 ~ 4 benih sudah dapat diberi makanan kutu air yang telah disaring.
  3. Setelah berumur + 15 hari benih mulai dicoba diberi cacing rambut disamping masih diberi kutu air, sampai benih keseluruhannya mampu memakan cacing rambut baru pemberian kutu air dihentikan.
  4. Untuk telur yang ditetaskan di aquarium maka sebainya setelah benih berumur + 1 minggu dipindahkan ke bak/kolam yang lebih luas.
  5. Ketinggian air dalam bak 10 ~ 15 cm dengan pergantian air 5 ~ 7 hari sekali. Setiap pergantian air gunakan air yang telah diendapkan lebih dahulu.
  6. Untuk menghindari sinar matahari yang terlalu terik diperlukan beberapa tanaman pelindung berupa eceng gondok.

Ikan Cupang

Cupang (Betta sp.) adalah ikan air tawar yang habitat asalnya adalah beberapa negara di Asia Tenggara, antara lain Indonesia, Thailand, Malaysia, dan Vietnam. Ikan ini mempunyai bentuk dan karakter yang unik dan cenderung agresif dalam mempertahankan wilayahnya. Di kalangan penggemar, ikan cupang umumnya terbagi atas tiga golongan, yaitu cupang hias, cupang aduan, dan cupang liar. Ikan cupang adalah salah satu ikan yang kuat bertahan hidup dalam waktu lama sehingga apabila ikan tersebut ditempatkan di wadah dengan volume air sedikit dan tanpa adanya alat sirkulasi udara (aerator), ikan ini masih dapat bertahan hidup.



 Cara Merawat Ikan Cupang :
AIR
air penggantipun tidak boleh sembarangan. sebaiknya air yang akan dimasukkan, diendapkan terlebih dahulu selama lebih kurang 1 hari. mengapa demikian ? agar kandungan kapur yang ada di dalam air bisa benar – benar mengendap sebelum benar-benar air itu dimasukkan ke dalam tempat cupang. air juga bisa diberi garam ikan ataupun obat lain yang digunakan untuk membunuh kuman – kuman. biasanya banyak kok dijual di toko2 ikan. hal ini dilakukan sebagai antisipasi agar ikan tidak cepat terserang penyakit.


Tempat Pemeliharaan
Hm..banyak ya, kita lihat ikan indah ini di rawat di dalam gelas aqua ataupun tempat – tempat yang tidak cukup luas. ini malah bisa menjadikan ikan lemas dan tidak bersemangat. tempat ikan sebaiknya disediakan cukup luas..ukurannya antara 20x10x10 (pxlxt)


Makanan
Ikan cupang ini bisa dibilang mudah dalam pemberian makanan. ikan ini tidak akan mati walaupun dibiarkan tidak diberi makanan diatas 3 hari. tapi..ada resikonya lho..tau
sendiri kan??
Nah..makanan ikan ada 2 jenis. makanan alami dan buatan

Makanan Alami.
Makanan alami ikan ada beberapa yang biasanya diberikan. Jentik-jentik nyamuk, cacing darah, ataupun kutu air. makanan alami ini sangat bagus bagi kesehatan dan kegesitan ikan, asalkan pemberian makanannya dilakukan secara teratur. Untuk ikan cupang dewasa, sebaiknya diberikan jentik-jentik nyamuk atau cacing darah/sutera. dan untuk ikan cupang yang masih dalam pertumbuhan lebih disarankan menggunakan pakan kutu air. apalagi untuk anakan cupang.

Makanan Buatan
makanan buatan pabrik ini sangat mudah dan banyak didapatkan di toko-toko ikan di tempat anda. nama dan jenisnya pun sangat banyak. jadi, saya tidak akan memperkenalkan satu persatu. makanan ini pun sangat baik bagi ikan. karena mengandung protein yang tingi yang dapat mencerahkan warna dari ikan itu sendiri.


Jenis Ikan Cupang
Ikan Cupang Hias


Ikan Cupang Aduan

Langkah-langkah Pemijahan :
  1. Pilihlah induk yang baik dan jantan yang cantik dan agresif.
  2. Pisahkan antara induk jantan dan induk betina dan diberi makan yang cukup selama 4 s.d. 5 hari.
  3. Masukkan induk jantan dan induk betina kedalaman tempat pemijahan (toples, aquarium, ember, baskom) yang telah diberi
    tanaman air (eceng gondok atau serabut rapia dengan kedalaman air ± 25 cm).
  4. Setelah 2-3 hari akan terlihat telur menempel pada daun atau rapia.
  5. Pindahkan yang betina dan beri makan secukupnya.
  6. Selama 2-3 hari anak ikan tersebut tidak diberi makan karena masih ada persediaan kuning telur dalam tubuhnya.
  7. Selama 2-3 hari kemudian anak-anak ikan tersebut perlu diberi makan infosuria selama 3 hari kemudian diberi makan kutu air yang disaring selama 10 hari dan setelah itu dapat diberi kutu air tanpa disaring.

Kamis, 16 Juni 2011

Ikan Guppy


Guppy (Poecilia reticulata) berasal dari Trinidad, Barbados, Guyana, Brasil, dan Asia Tenggara. Ikan yang bersifat omnivore ini menghendaki suhu optimal untuk pemeliharaan sekitar 25-28° C dengan pH sekitar 7,0 dan kekerasan 20° dH. Panjang tubuh maksimal sekitar 5-6 cm.
Sirip-sirip ikan ini berwarna-warni sangat cantik dan menarik. Berbagai warna seperti merah, kuning, hijau, biru, maupun kombinasi warna sudah beredar di pasaran. Bentuk ekornya pun menarik, misalnya mirip kipas, membulat, ataupun melebar. Pada jantan, sirip ekor tampil sangat menarik karena lebar dan berwarna kontras.

Cara Merawat Guppy : 
  •   Air dalam aquarium sebaiknya diganti 3 atau 4 minggu sekali atau tergantung kekeruhan air. Jaga kondisi suhu air stabil antara 15-27 derajat Celsius.
  • Aquarium sebaiknya cukup oksigen. Sebaiknya sediakan Air Pump (aerator ) untuk menyemburkan gelembung air agar oksigen dalam aquarium terjaga.
  •  Untuk makanan, sebaiknya diberikan dua kali sehari dan jangan terlalu sering ataupun terlalu banyak. Makanan bias dari jenis makanan alami seperti jentik –jentik, cacing ataupun lumut. Namun potong makanan menjadi kecil kecil agar bias masuk ke mulut guppy. Ataupun bias juga diberi makanan ikan yang dijual ditoko-toko ikan.
1.      
Cara membedakan induk jantan dengan induk betina
Sebenarnya induk jantan dan betina sangat mudah untuk dibedakan cara membedakannya adalah :

      Induk Jantan 
      mempunyai warna yang cerah, tubuh yang ramping, sirip punggung yang lebih panjang, mempunyai gondopodium (berupa tonjolan memanjang di belakang sirip perut) yang merupakan modifikasi sirip anal berupa sirip panjang..

     Induk Betina
Untuk indukan betina mempunyai tubuh gemuk, warna yang kurang cerah, sirip punggung kecil, sirip perut berupa sirip yang halus.Selain warna, bentuk dasar ekor ikan guppy juga bervariasi


Cara penangkaran
Guppy berkembang biak dengan cara beranak. Anak guppy yang baru lahir sudah langsung dapat berenang dengan baik. Hal ini terjadi karena proses pembuahan guppy secara internal yaitu perkawinan terjadi pada saat organ gondopodium yang terletak pada sirip anal dimasukkan ke dalam organ telur betina.Guppy jantan yang akan mengejar betina siap kawin. Apabila si betina sudah akan melahirkan biasanya ditandai dengan perut betina yang bisar dan berwarna hitam. Sebaiknya si betina yang hamil di pisahkan dengan betina lain , dikarenakan ketika bayi guppy lahir biasanya akan langsung dimangsa oleh betina lain dan tidak akan dimangsa oleh induknya sendiri. Akan tetapi untuk induk albino ketika si bayi sudah lahir,sebaiknya si bayi dipisahkan dengan induknya .tetapi jangan langsung dipisahkan karena tubuh si bayi masih, rapuh untuk itu sebaiknya dipisahkannya berkisar antara 3 - 5 jam setelah kelahiran, karena induk albino bersifat kanibal, itulah sebabnya kenapa harus di pisahkan.
Setiap kali perkawinan dapat dijadikan 3 kali kelahiran. Waktu kelahiran berkisar 3 minggu dan seekor betina dapat menghasilkan 60 ekor burayak.Untuk mencari guppy yang bagus biasanya dapat dicari dengan betina yang mempunyai bentuk ekor yang bagus. Sedangkan untuk jantan biasanya dicari warna yang paling cerah juga dominan. Untuk guppy Ribbon, betina Ribbon sangat dominan, sedangkan untuk jantan tetap jantan normal, sehingga untuk mendapatkan guppy Ribbon jantan yang bagus masih diperlukan jantan normal. Sehingga untuk guppy ini bisa dijual per trio. 
 

Ikan Molly

Molly (Poecilia sphenops) berasal dari Meksiko, Florida, Virginia. Ikan ini bersifat omnivore. Ukuran tubuhnya relatif cukup besar, maksimal sekitar 12 cm. Hingga kini sudah banyak varietas yang beredar di pasaran dengan warna dan bentuk tubuh yang beragam akibat persilangan dan mutasi. Molly balon, misalnya, yang bertubuh seperti bola akan tampak sangat bagus seperti maskoki mini bila ukurannya sudah besar.Di habitat aslinya, molly menghendaki suhu perairan 25 - 28° C dengan pH 8 dan kekerasan sekitar 14-20° dH. Namun, karena sudah lama dipelihara di daerah dengan pH netral (sekitar 7) maka saat ini tampaknya pembudidayaan di daerah ber-pH netral pun sudah tidak ada masalah. Hanya saja jenis ikan ini kurang toleransinya terhadap perubahan atau goncangan suhu yang tinggi.


Molly Balloon



 

Black Molly

Cara Merawat Ikan Molly :
1) Air yang diperlukan adalah air yang cukup mengandung Oksigen (O2)dan jernih.
2) Suhu air berkisar antara 15 ~ 270C.
3) pH yang disukai agak sedikit alkalis, yaitu berkisar 7 ~ 8.
4) Makanan yang diberikan dapat berupa makanan alami (cuk, cacing,kutu air) dan makanan buatan yang banyak dijual di toko-toko ikan.


 CIRI-CIRI INDUK JANTAN DAN BETINA

    1. Induk Jantan
      1. Mempunyai gonopodium (berupa tonjolan dibelakang sirip perut) yang merupakan modifikasi sirip anal yang berupa menjadi sirip yang panjang.
      2. Tubuhnya rampaing.
      3. Warnanya lebih cerah.
      4. Sirip punggung lebih panjang.
      5. Kepalanya besar.

      1. Induk Betina
        1. Dibelakang sirip perut tidak ada gonopodium, tetapi berupa sirip halus.
        2. Tubuhnya gemuk
        3. Warnanya kurang cerah.
        4. Sirip punggung biasa.
        5. Kepalanya agak runcing.


             TEKNIK PEMIJAHAN
          1. Pemilihan induk. Pilihlah induk yang berukuran relatif besar, bentuk tubuh yang mengembung serta mempunyai warna yang indah.
          2. Induk-induk yang telah dipilih dimasukkan dalam satu bak untuk beberapa pasang induk. Namun apabila menghendaki keturunan tertentu dapat pula dilakukan dengan cara memisahkan dalam bak tersendiri sepasang-sepasang.
          3. Bak-bak pemijahan harus dikontrol setiap hari. Setelah lahir, anak-anak ikan harus cepat-cepat diambil dan dipisahkan dari induknya agar tidak dimakan oleh induknya.




          PERAWATAN BENIH
          1. Anak-anak ikan yang baru lahir belum membutuhkan makanan, karena masih mengandung kuning telur (yolk egg). Setelah 4 ~ 5 hari anak ikan baru dapat diberi makanan berupa kutu air yang sudah disaring, atau kuning telur yang telah direbus dan dihancurkan.
          2. Setelah mencapai ukuran medium (2 ~ 3 cm) dapat diberikan makanan cacing, kemudian setelah mencapai ukuran dewasa (5 ~ 7 cm) dapat diberi makanan cuk.
          3. Disamping makanan alami dapat pula diberi makanan tambahan berupa cacing kering, agar-agar dll.
          4. Pemberian makanan sebaiknya 2 kali sehari, hendaknya jangan berlebihan, karena dapat menyebabkan pembusukan yang dapat meerusak kualitas air.
          5. Pergantian air. Air dalam bak atau aquarium jangan sampai kotor/keruh, karena dapat menyebabkan kematian anak ikan. Kotoran dapat dibersihkan setiap 2 ~ 3 hari sekali dengan cara disiphon, air yang terbuang pada waktu penyiphonan sebanyak 10 ~20% dapat diganti dengan air yang baru.